Program Makan Siang di Jepang, Menu Sehat Sesuai Standar Ahli Gizi
Program makan siangyang disebut-sebut bakal dilakukan di Indonesia ternyata sudah lama dilakukan di Jepang. Program makan siang Jepang ini juga berlaku untuk semua siswa di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah.
Lebih dari 10 juta anak di Jepang telah menerima makanan enak yang segar setiap hari. Makanan ini dimasak langsung di sekolah dengan berbagai bahan bergizi sesuai standar dari ahli gizi.
Makanan yang disajikan memang sangat sehat. Melansir International Confederation of Dietetic Associations, makanan yang disajikan biasanya berupa sup, sayuran, ikan, daging, dan nasi yang dimasak langsung di sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
Tentunya, setiap menu juga tidak sembarangan dibuat. Semuanya sesuai standar ahli gizi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak di Jepang.
Melansir New York City Food Policy Center, orang Jepang menyebut program ini sebagai shokuiku. Shokuiku artinya pendidikan makanan dan gizi.
Program makan siang di Jepang ini memang bukan hanya soal memberi makan anak-anak. Tetapi juga memberikan pendidikan tentang makanan dan gizi yang seimbang.
Bahkan, tujuan dari program makan siang ini memang untuk mengajari anak kebiasaan makan makanan sehat sejak dini. Hal ini juga untuk membantu anak-anak memahami pentingnya makanan bergizi serta memberi para siswa kalori dan nutrisi yang bisa jadi tidak terpenuhi ketika berada di rumah.
Lihat Juga :![]() |
Subsidi dari pemerintah
Program makan siang ini muncul dari rasa khawatir pemerintah Jepang akan kekurangan pangan dan nutrisi bagi masyarakatnya setelah Perang Dunia II berakhir. Pemerintah kemudian menciptakan aturan soal makan siang yang kemudian diatur dalam Undang-undang.
Undang-undang Makan Siang di Sekolah kemudian diterapkan pada 1954 untuk menyiapkan makan siang bagi semua siswa di Jepang. Namun, baru di 1970 an makan siang tersebut mulai memenuhi standar nutrisi yang berlaku hingga saat ini.
Pada 2008, undang-undang ini mengalami perubahan. Revisi dilakukan untuk menekan fokus pada pendidikan pangan dan gizi.
Program makan siang di Jepang memang tidak gratis untuk semua siswa. Tapi pemerintah memberikan subsidi yang cukup besar untuk program makan siang ini.
Semua makanan juga harus diolah dengan bahan segar. Bukan beku atau olahan. Semua makan setidaknya harus mengandung 600 hingga 700 kalori yang mencakup karbohidrat, daging atau ikan, serta sayuran.
Program makan siang di Jepang dianggap sukses. Salah satu kesuksesan ini bisa dinilai dari tingkat obesitas di antara orang dewasa dan anak-anak Jepang yang tergolong rendah jika dibandingkan negara lain.
Jepang mendorong masyarakatnya mengikuti prinsip shokuiku dan mengikuti pola makan yang sehat dan seimbang. Shokuiku membantu mendidik anak-anak sejak usia dini tentang pentingnya makanan dan nutrisi spesifik untuk kesehatan, pembelajaran, dan perkembangan.
Selain itu, program makan siang Jepang di sekolah ini juga bisa menjadi sumber nutrisi penting. Terutama bagi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah yang mungkin tidak memiliki akses terhadap makanan bergizi lengkap di rumah.
(tst/chs)-
Awas, Ketiak Hitam Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan IniKorea Selatan Resmi Larang Makan Daging Anjing Mulai 2027Baru Dilantik, Ini Tugas Berat dari Sri Mulyani untuk Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai!Dasco: Komposisi Menteri Kabinet PrabowoINTIP: HalHarga Minyak Mentah RI April 2025 Turun Jadi USD65,29 per BarelAncaman Pedas Habib Bahar Smith ke Jokowi, Cuma Gertak Sambal?2025建筑专业世界排名top8榜单Polisi Sebut Berkas Mario Dandy Dilimpahkan, Diharapkan Segera P212025年德国建筑大学排名
下一篇:VAST Pacu Ekspansi Gudang di Tengah Lonjakan Permintaan Logistik dan E
- ·INFOGRAFIS: Jintan, Rempah Pedas Manis dari Asia
- ·PPRO Rombak Direksi! Dyah Rahadyannie Pimpin Sebagai Dirut Baru
- ·OJK Targetkan Industri Asuransi Jadi Penopang Ekonomi Nasional
- ·Buatan Lokal, Jaket 'Top Gan' Ganjar
- ·Jalin Kesepakatan dengan IKEA, Kemendag Siap Perluas Akses Pasar UMKM lewat Program Teras Indonesia
- ·Tersandung Kasus Korupsi Sritex, Bank BJB (BJBR) Ungkap Soal Kredit Ratusan Miliar
- ·2025工业设计专业国外大学排名
- ·Tersandung Kasus Korupsi Sritex, Bank BJB (BJBR) Ungkap Soal Kredit Ratusan Miliar
- ·SSDM Polri Gandeng Densus dan BNPT dalam Rekrutmen Anggota Polisi
- ·Panglima TNI dan Kapolri Bakal Sikat Korporasi Pembakar Hutan
- ·2025建筑专业世界排名top8榜单
- ·Viral di TikTok, Benarkah Manfaat Spearmint Tea untuk Jerawat?
- ·VIDEO: Teh Manis feat. Gorengan, Ultimate Combo!
- ·Mau Tambah Penghasilan Tanpa Resign? Yuk Coba Kerja Remote
- ·BNSP Dorong Tenaga Kerja Kantongi Sertifikasi Kompetensi
- ·Ancaman Pedas Habib Bahar Smith ke Jokowi, Cuma Gertak Sambal?
- ·Isu Duet Prabowo
- ·SBY Dukung Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo
- ·Jadi Kaum Rebahan Sejak Muda, Hati
- ·LAZ Al Aqsha Delatinos Donasikan Infak Kemanusiaan untuk Palestina Melalui Baznas RI
- ·Usai 6 Hari Ditutup, Menara Eiffel Kini Dibuka Kembali
- ·BNSP Dorong Tenaga Kerja Kantongi Sertifikasi Kompetensi
- ·Pak Anies, Bu Mega Juga Gak Setuju Tuh, Monas Punya Aturan Katanya...
- ·KPK: Telusuri Calon Pemimpinmu dari DPRD hingga Presiden
- ·Pindah ke Negara
- ·2025年艺术与设计专业世界大学排名榜单
- ·16.305 Jemaah Haji Khusus 1444 H Sudah Lunasi Pembiayaan
- ·Daftar Paspor Terkuat Dunia 2024, Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
- ·Ibu Kota Pindah, Aset Negara di Jakarta Dilirik Asing
- ·2025年德国建筑大学排名
- ·VIDEO: Kapan Kita Perlu Cek Jantung untuk Deteksi Dini?
- ·Perum Bulog Dukung Inovasi dan Kolaborasi Boga untuk Para Wisausaha Perempuan
- ·Rasio Wirausaha RI Rendah, Kemendag Desak Mahasiswa Jadi Pencipta Lapangan Kerja
- ·Jelang Aksi Berantas Korupsi, Pentolan 212 Diteror!
- ·FOTO: Retrospeksi Nicholas Ghesquiere dan Seleb Korea di Show LV
- ·KPK: Telusuri Calon Pemimpinmu dari DPRD hingga Presiden